Jumat, 03 Januari 2014

TUGAS MAKALAH MIKROPROSESOR


MAKALAH MIKROPROSESOR
 “ Alat Pendeteksi Uang Berbasis ATmega 8 “








Disusun Oleh :



                                    Nama     :     Sabda Wiku Jati Wasesa       
                                    NIM       :     11.11.2454
                                    Kelas      :     TI 11 B




 
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

PURWOKERTO

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “ Alat Pendeteksi Uang Berbasis ATmega 8 ” tanpa suatu halangan yang berarti.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan senang hati.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya.

                                                                         Purwokerto,   Desember 2013

                                                                                          Penulis


























BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
          Begitu cepat perkembangan ilmu pengetahuan pada dewasa ini, terutama dalam pengetahuan teknologi yang setiap menitnya selalu ada inovasi – inovasi yang terbaru yang langsung turun ke pasaran. Dan juga pada era ini Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), manusia dituntut terutama mahasiswa sebagai insan yang intelektual yang sebagai penerus cita-cita bangsa dituntut untuk mampu mengembangkan daya pikir, kemampuan dan kreatifitas serta diharapkan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya.
          Karena begitu pesat perkembangan teknologi pada zaman era ini, maka itu kami mengangkat tema yang berjudul “Alat Pendeteksi Uang Berbasis ATmega8”, alat ini bisa mendeteksi 3 (tiga) warna uang serta menampilkan nilai uang yang ditampilkan melalui LCD 2×16.
          Alat ini bisa digunakan untuk mempermudah para pedagang yang berjualan di tempat-tempat umum yang selalu ramai dengan para pengunjung seperti, bandara, pelabuhan maupun di taman-taman kota. Alat ini di aplikasikan pada lemari es yang berpintu kaca bening yang sering digunakan pada minimarket maupun di kantin kampus.














BAB II
LANDASAN TEORI

2.1     Umum
          Mikrokontroler merupakan system komputer yang seluruh atau sebagian besar elmennya dikemas dalam satu chip IC, atau sering juga di sebut single chip mikrokomputer. Mikrokontroler dapat dikelompokan dalam satu keluarga, masing-masing mikokontroler mempunyai spesifikasi tersendiri namun masih kompatibel dalam pemogramannya. Sebagai teknologi baru yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi massal (dalam jumlah yang banyak) sehingga jauh lebih murah dibandingkan dengan mikroprosesor.
          Bukan seperti komputer, yang mampu menangani bermacam program aplikasi seperti pengolahan data, pengolahan angka dan sebagainya. Sedangkan mikrokontrolernya dapat digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan) dan perbedaan lainya terletak pada perbandingan RAM (Random Acces Memory) dan ROM (Read Only Memory). Pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya lebih besar, program control disimpan dalam ROM (Bias Masked ROM atau Flash PEROM)  yang ukuranya relative besar, sedangkan RAM tempat penyimpanan sementara.
2.2     Mikrokontroler ATmega8
          ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8KBytes In-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16 MIPS pada frekuensi 16MHz. Berikut adalah fitur selengkapnya dari AVR ATmega8.










2.2.1  Konfigurasi Kaki – kaki Mikrokontroler ATmega8

Gambar 2.1 : Konfigurasi Kaki-kaki ATmega8




2.2.2  Diagram Blok ATmega8




Gambar 2.2 : Diagram Blok ATmega8
2.2.3  Time/Counter
          Mikrokontroler ATmega8 memiliki timer 16 bit. Timer ATmega8 memiliki 3 (tiga) fungsi umum yaitu :
-    Menghitung waktu antara dua kejadian.
-    Menghitung jumlah kejadian itu sendiri.
-    Membangkitkan boundrate untuk serial port.
          Kedua timer tersebut yaitu TIMER 0 dan TIMER 1. Kedua timer saling berbagi dua macam SFR (Special Function Register) yang mengontrol timer, masing - masing timer memiliki dua macam SFR yang spesifik, yaitu TH0/TL0, untuk timer 0 dan TH1/TL1 untuk timer 1.


2.2.4  ADC
          ADC adalah singkatan dari Analog to Digital Converter. Fungsinya merubah data analog menjadi digital sehingga dapat diproses oleh mikrokontroller.
2.3     Prosedur Pengisian Program ke IC Mikrokontroler
          Adapun prosedur atau tata cara pengisian program ke mikrokontroler ATmega8 adalah sebagai berikut :
   Program dibuat dalam bahasa C yang ditulis di Code Vision AVR, namun bisa juga diketik dengan mengunakan editor yang mendukung dalam pengisian program pada mikrokontroler ATmega8.
   Pada saat penyimpanan program yang dibuat sebaiknya disimpan pada satu folder, tujuannya agar supaya pada saat membutuhkan program yang telah dibuat dapat langung mendownloadnya.
   Program yang telah disimpan harus di komplikasi (compiler), tujuannya agar program yang kita simpan menjasdi bahasa mesin sehingga dimengerti oleh mikrokontroler, dengan menekan F9.
   Sebelum melakukan kompilasi terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap error pada program yang dibuat.
   Untuk mulai mengisi atau mendownload program ke mikrokontroler langsung dengan Code Vision AVR, dengan cara menekan Ctrl+F9 maka tampil dilayar proses pengisian programing pada mikrokontroler tungu sampai pengisian 100%.
2.4     Bahasa C
          Untuk menjelaskan sistem dari peralatan yang dirancang di perlukan perangkat lunak (software) yang disusun dengan diagram alir (flowchart) dengan mengunakan bahasa C ATmega8 :





   Struktur Program Bahasa C


   Tipe Data

Gambar 2.3 : Tabel Tipe Data CodeVision AVR C
2.5     LED dan Photodioda
          Sensor LED Photodioda merupakan sensor yang bekerja ketika ada cahaya LED yang dibiaskan pada photodioda. Sensor ini sebagai tempat menempelkan uang kertas yang mana warna dan nilai dari uang tersebut akan ditampilkan dari dua keluaran yaitu LED dan LCD.




Gambar 2.3 : Sensor LED Photodioda
2.6     LCD
          Keluaran dari mikrokontroler dari analog ke tampilan digital adalah melalui LCD 2×16 yang menampilkan data dari masukan (input) yang diproses oleh minimum system berbasis ATmega8.
Gambar 2.4 : LCD 2×1





BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HARDWARE

3.1     Spesifikasi Perancangan
          Alat ini merupakan pendeteksi warna uang yang berbasis mikrokontroler Atmega8. Adapun perencanaan dan pembuatan system ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pembuatan hardware dan pembuatan software.
          Blok diagram perancangan dan pembuatan system sensor dan kendali kontroler pada protype alat pendeteksi warna uang kertas berbasis mikrokontroler ATmega8 ditunjukan pada diagram blok dibawah ini :




Gambar 3.1 : Diagram Blok Alat
3.2     Perancangan Perangkat Keras
          Dimana dalam perancangan perangkat keras atau casing alat, yang digunakan adalah box hitam yang berdimensi, pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.2 : Dimensi Box 2D Tampak Atas




















Gambar 3.3 : Dimensi Box 3D dan Gambar Alat Pendeteksi Uang

3.3     Perancangan Umum
          Minimum system yang dirancang adalah minimum system yang dikendalikan oleh mikrokontroler ATmega8 serta perangkat – perangkat  pendukung untuk membentuk sebuah minimum system.

Gambar 3.4 : Rangkaian Perancangan Minimumsistem ATmega8
3.4     Perancangan Sensor
          Sensor RGB kombinasi dari Photodioda dengan LED, dimana LED berfungsi sebagai pemberi cahaya yang di pantulkan ke photodioa sekaligus sebagai masukan (input) data yang akan di masukan ke rangkaian minimum system.

Gambar 3.5 : Rangkaian Sensor RGB


3.5     Perancangan LED RGB dan LCD
          Rangkaian LED RGB dan LCD digunakan sebagai keluaran (output) dari mikrokontroler ATmega8 yang menampilkan data uang yang dimasukan. Rangkaian LED RGB menampilkan warna uang yang dimasukan, rangkaian LCD sebagai penampil mata uang.

Gambar 3.6 : Rangkaian LED RGB

Gambar 3.7 : Rangkaian LCD
3.6     Perancangan Catu Daya
          Dalam pembuatan minimum system ini dibutuhkan catu daya yang fungsinya sebagai suplai tegangan pada rangkaian mikrokontroler, sensor, rangkaian LCD dan, rangkaian LED RGB.

Gambar 3.8 : Rangkaian Power Supply 5V




3.7     Perancangan Perangkat Lunak
          Untuk menjalankan sistem dari peralatan yang dirancang diperlukan perangkat lunak (software) yang disusun dalam diagram alir (flowchart) dan menggunakan bahasa C ATmega8. Berikut gambar diagram alir (flowchart) programnya :

Gambar 3.9 : Flowchart Perancangan Software Pendeteksi Warna Uang.













BAB IV
PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
          Setelah melalui proses perencanaan dan perancangan perangkat keras dan lunak, selanjutnya dilakukan pengujian pada alat untuk memastikan alat bekerja dengan baik. Pengujian dilakukan dengan cara mengaktifkan semua aplikasi dan sudah berisikan masing – masing perintah, kemudian jumlah keberhasilan kinerja pada alat yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan multimeter.
4.1     Pengujian Perangkat Keras Mikrokontroler Atmega8
          Pengujian mikrokontroler dapat kita lakukan dengan cara memasukkan program, dimana program tersebut memerintahkan semua port untuk mengeluarkan inputan 1 atau 5VDC, kemudian kita ukur tegangan yang keluar dari semua port mikrokontroler dengan multimeter.
4.2     Pengujian Perangkat Sensor
          Pengujian perangkat sensor dapat kita lakukan dengan cara membuat program membaca data input dari photodioda yang kemudian ditampilkan data tersebut ke LCD display 16×2. Pada saat photodioda terkena cahaya maka nilai atau data yang tampil di LCD bernilai kecil, sedangkan bila photodioda tidak mendapatkan cahaya (gelap) maka nilainya akan besar.

Gambar 3.10 : Hasil Pengujian Alat Pendeteksi Warna Uang dengan Nilai Uang 20.000, 50.000 dan, 100.000 Rupiah.


BAB V
PENUTUP

5.1     Kesimpulan
          Dari hasil perancangan dan pengujian alat yang berjudul “ Alat Pendeteksi Uang Berbasis ATmega8 ” maka dapat diambil sebuah kesimpulan dan saran yang berguna untuk perkembangan peralatan ini. Berdasarkan landasan teori yang dibahas pada BAB II serta pengujian dan analisa yanng dibahas pada BAB IV, maka secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa :
   Bahwa komponen yang digunakan harus benar – benar dipilih sesuai dengan fungsinya dan mempunyai kemampuan kerja maksimal seperti yang diharapkan dalam perancangan.
   Bisa membuat alat pendeteksi warna uang sesuai dengan yang diharapkan agar dapat dijalankan dengan sempurna.
   Kekurangan dari alat ini adalah hanya bisa uang kertas dan warna yang masih cerah yang bisa terdeteksi, serta uang yang bisa terdeteksi oleh sensor adalah tempat yang tertentu, seperti gambar uang berikut :







5.2     Saran
          Untuk membuat alat pendeteksi warna uang berbasis mikrokontroler ATmega8 yang dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan, hal-hal yang perlu digaris bawahi adalah :
   Perancangan hardware harus benar-benar teratur dan teliti dalam hal pembuatan dan pengujian.
   Pemilihan komponen untuk pencetakan PCB harus benar – benar diperhatikan agar tidak terjadi troubleshoting yang terlalu besar.
   Teknik pembuatan layout pada PCB diperlukan teknik yang teliti agar tidak terjadinya pengulangan pembuatan layout yang berulang – ulang.
   Uang yang akan di baca oleh sensor harus dalam kondisi baik.





DAFTAR PUSTAKA

SoebhaktiHendawan. 2009. “Sistem Mikrokontroler”.
Hartono Budi. 2007. “Perancangan dan Pembuatan  Alat Pencuci Mobil Sedan”.