MAKALAH MIKROPROSESOR
“ Alat Pendeteksi Uang Berbasis ATmega 8 “
|
Disusun Oleh :
Nama : Sabda Wiku Jati
Wasesa
NIM : 11.11.2454
Kelas : TI
11 B
JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
PURWOKERTO
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “ Alat
Pendeteksi Uang Berbasis ATmega 8 ” tanpa suatu halangan yang berarti.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang membangun akan kami terima
dengan senang hati.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
memerlukannya.
Purwokerto, Desember 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Begitu cepat perkembangan ilmu
pengetahuan pada dewasa ini, terutama dalam pengetahuan teknologi yang setiap
menitnya selalu ada inovasi – inovasi yang terbaru yang langsung turun ke
pasaran. Dan juga pada era ini Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
manusia dituntut terutama mahasiswa sebagai insan yang intelektual yang sebagai
penerus cita-cita bangsa dituntut untuk mampu mengembangkan daya pikir,
kemampuan dan kreatifitas serta diharapkan untuk mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya.
Karena begitu pesat perkembangan
teknologi pada zaman era ini, maka itu kami mengangkat tema yang berjudul “Alat
Pendeteksi Uang Berbasis ATmega8”, alat ini bisa mendeteksi 3 (tiga) warna uang
serta menampilkan nilai uang yang ditampilkan melalui LCD 2×16.
Alat ini bisa digunakan untuk mempermudah
para pedagang yang berjualan di tempat-tempat umum yang selalu ramai dengan
para pengunjung seperti, bandara, pelabuhan maupun di taman-taman kota. Alat
ini di aplikasikan pada lemari es yang berpintu kaca bening yang sering
digunakan pada minimarket maupun di kantin kampus.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
Mikrokontroler merupakan system
komputer yang seluruh atau sebagian besar elmennya dikemas dalam satu chip IC,
atau sering juga di sebut single chip mikrokomputer. Mikrokontroler dapat
dikelompokan dalam satu keluarga, masing-masing mikokontroler mempunyai
spesifikasi tersendiri namun masih kompatibel dalam pemogramannya. Sebagai
teknologi baru yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang
lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi massal
(dalam jumlah yang banyak) sehingga jauh lebih murah dibandingkan dengan
mikroprosesor.
Bukan seperti komputer, yang mampu
menangani bermacam program aplikasi seperti pengolahan data, pengolahan angka
dan sebagainya. Sedangkan mikrokontrolernya dapat digunakan untuk satu aplikasi
tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan) dan perbedaan lainya
terletak pada perbandingan RAM (Random Acces Memory) dan ROM (Read Only Memory).
Pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya lebih besar, program control
disimpan dalam ROM (Bias Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukuranya relative
besar, sedangkan RAM tempat penyimpanan sementara.
2.2 Mikrokontroler ATmega8
ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS
8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8KBytes In-System Programmable Flash.
Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi
dengan kecepatan maksimum 16 MIPS pada frekuensi 16MHz. Berikut adalah fitur
selengkapnya dari AVR ATmega8.
2.2.1 Konfigurasi Kaki – kaki Mikrokontroler ATmega8
Gambar 2.1 : Konfigurasi
Kaki-kaki ATmega8
2.2.2 Diagram Blok ATmega8
Gambar 2.2 : Diagram
Blok ATmega8
2.2.3 Time/Counter
Mikrokontroler ATmega8 memiliki timer
16 bit. Timer ATmega8 memiliki 3 (tiga) fungsi umum yaitu :
- Menghitung waktu antara dua kejadian.
- Menghitung jumlah kejadian itu sendiri.
- Membangkitkan boundrate untuk serial port.
Kedua timer tersebut yaitu TIMER 0 dan
TIMER 1. Kedua timer saling berbagi dua macam SFR (Special Function Register)
yang mengontrol timer, masing - masing timer memiliki dua macam SFR yang
spesifik, yaitu TH0/TL0, untuk timer 0 dan TH1/TL1 untuk timer 1.
2.2.4 ADC
ADC adalah singkatan dari Analog to
Digital Converter. Fungsinya merubah data analog menjadi digital sehingga dapat
diproses oleh mikrokontroller.
2.3 Prosedur
Pengisian Program ke IC Mikrokontroler
Adapun prosedur atau tata cara pengisian
program ke mikrokontroler ATmega8 adalah sebagai berikut :
- Program
dibuat dalam bahasa C yang ditulis di Code Vision AVR, namun bisa juga diketik
dengan mengunakan editor yang mendukung dalam pengisian program pada
mikrokontroler ATmega8.
- Pada
saat penyimpanan program yang dibuat sebaiknya disimpan pada satu folder,
tujuannya agar supaya pada saat membutuhkan program yang telah dibuat dapat
langung mendownloadnya.
- Program
yang telah disimpan harus di komplikasi (compiler), tujuannya agar program yang
kita simpan menjasdi bahasa mesin sehingga dimengerti oleh mikrokontroler,
dengan menekan F9.
- Sebelum
melakukan kompilasi terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap error pada
program yang dibuat.
- Untuk
mulai mengisi atau mendownload program ke mikrokontroler langsung dengan Code
Vision AVR, dengan cara menekan Ctrl+F9 maka tampil dilayar proses pengisian
programing pada mikrokontroler tungu sampai pengisian 100%.
2.4 Bahasa
C
Untuk menjelaskan sistem dari
peralatan yang dirancang di perlukan perangkat lunak (software) yang disusun
dengan diagram alir (flowchart) dengan mengunakan bahasa C ATmega8 :
- Struktur Program Bahasa C
- Tipe Data
Gambar 2.3 : Tabel Tipe
Data CodeVision AVR C
2.5 LED
dan Photodioda
Sensor LED Photodioda merupakan sensor
yang bekerja ketika ada cahaya LED yang dibiaskan pada photodioda. Sensor ini
sebagai tempat menempelkan uang kertas yang mana warna dan nilai dari uang
tersebut akan ditampilkan dari dua keluaran yaitu LED dan LCD.
Gambar 2.3 : Sensor LED
Photodioda
2.6 LCD
Keluaran dari mikrokontroler dari
analog ke tampilan digital adalah melalui LCD 2×16 yang menampilkan data dari
masukan (input) yang diproses oleh minimum system berbasis ATmega8.
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HARDWARE
3.1 Spesifikasi
Perancangan
Alat ini merupakan pendeteksi warna
uang yang berbasis mikrokontroler Atmega8. Adapun perencanaan dan pembuatan
system ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pembuatan hardware dan pembuatan
software.
Blok diagram perancangan dan pembuatan
system sensor dan kendali kontroler pada protype alat pendeteksi warna uang kertas
berbasis mikrokontroler ATmega8 ditunjukan pada diagram blok dibawah ini :
Gambar 3.1 : Diagram
Blok Alat
3.2 Perancangan
Perangkat Keras
Dimana dalam perancangan perangkat
keras atau casing alat, yang digunakan adalah box hitam yang berdimensi, pada
gambar di bawah ini :
Gambar 3.2 : Dimensi
Box 2D Tampak Atas
Gambar 3.3 : Dimensi
Box 3D dan Gambar Alat Pendeteksi Uang
3.3 Perancangan
Umum
Minimum system yang dirancang adalah
minimum system yang dikendalikan oleh mikrokontroler ATmega8 serta perangkat –
perangkat pendukung untuk membentuk sebuah minimum system.
Gambar 3.4 : Rangkaian
Perancangan Minimumsistem ATmega8
3.4 Perancangan
Sensor
Sensor RGB kombinasi dari Photodioda
dengan LED, dimana LED berfungsi sebagai pemberi cahaya yang di pantulkan ke
photodioa sekaligus sebagai masukan (input) data yang akan di masukan ke
rangkaian minimum system.
Gambar 3.5 : Rangkaian
Sensor RGB
3.5 Perancangan
LED RGB dan LCD
Rangkaian LED RGB dan LCD digunakan
sebagai keluaran (output) dari mikrokontroler ATmega8 yang menampilkan data
uang yang dimasukan. Rangkaian LED RGB menampilkan warna uang yang dimasukan,
rangkaian LCD sebagai penampil mata uang.
Gambar 3.6 : Rangkaian
LED RGB
Gambar 3.7 : Rangkaian LCD
3.6 Perancangan
Catu Daya
Dalam pembuatan minimum system ini
dibutuhkan catu daya yang fungsinya sebagai suplai tegangan pada rangkaian
mikrokontroler, sensor, rangkaian LCD dan, rangkaian LED RGB.
Gambar 3.8 : Rangkaian
Power Supply 5V
3.7 Perancangan
Perangkat Lunak
Untuk menjalankan sistem dari
peralatan yang dirancang diperlukan perangkat lunak (software) yang disusun
dalam diagram alir (flowchart) dan menggunakan bahasa C ATmega8. Berikut gambar
diagram alir (flowchart) programnya :
Gambar 3.9 : Flowchart
Perancangan Software Pendeteksi Warna Uang.
BAB IV
PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
Setelah melalui proses perencanaan dan
perancangan perangkat keras dan lunak, selanjutnya dilakukan pengujian pada
alat untuk memastikan alat bekerja dengan baik. Pengujian dilakukan dengan cara
mengaktifkan semua aplikasi dan sudah berisikan masing – masing perintah,
kemudian jumlah keberhasilan kinerja pada alat yang telah dibuat. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan multimeter.
4.1 Pengujian
Perangkat Keras Mikrokontroler Atmega8
Pengujian mikrokontroler dapat kita
lakukan dengan cara memasukkan program, dimana program tersebut memerintahkan
semua port untuk mengeluarkan inputan 1 atau 5VDC, kemudian kita ukur tegangan
yang keluar dari semua port mikrokontroler dengan multimeter.
4.2 Pengujian
Perangkat Sensor
Pengujian perangkat sensor dapat kita
lakukan dengan cara membuat program membaca data input dari photodioda yang
kemudian ditampilkan data tersebut ke LCD display 16×2. Pada saat photodioda
terkena cahaya maka nilai atau data yang tampil di LCD bernilai kecil,
sedangkan bila photodioda tidak mendapatkan cahaya (gelap) maka nilainya akan
besar.
Gambar 3.10 : Hasil
Pengujian Alat Pendeteksi Warna Uang dengan Nilai Uang 20.000, 50.000 dan,
100.000 Rupiah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pengujian
alat yang berjudul “ Alat Pendeteksi Uang Berbasis ATmega8 ” maka dapat
diambil sebuah kesimpulan dan saran yang berguna untuk perkembangan peralatan ini.
Berdasarkan landasan teori yang dibahas pada BAB II serta pengujian dan analisa
yanng dibahas pada BAB IV, maka secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa :
- Bahwa
komponen yang digunakan harus benar – benar dipilih sesuai dengan fungsinya dan
mempunyai kemampuan kerja maksimal seperti yang diharapkan dalam perancangan.
- Bisa
membuat alat pendeteksi warna uang sesuai dengan yang diharapkan agar dapat
dijalankan dengan sempurna.
- Kekurangan
dari alat ini adalah hanya bisa uang kertas dan warna yang masih cerah yang
bisa terdeteksi, serta uang yang bisa terdeteksi oleh sensor adalah tempat yang
tertentu, seperti gambar uang berikut :
5.2 Saran
Untuk membuat alat pendeteksi warna
uang berbasis mikrokontroler ATmega8 yang dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan yang kita inginkan, hal-hal yang perlu digaris bawahi adalah :
- Perancangan
hardware harus benar-benar teratur dan teliti dalam hal pembuatan dan pengujian.
- Pemilihan
komponen untuk pencetakan PCB harus benar – benar diperhatikan agar tidak
terjadi troubleshoting yang terlalu besar.
- Teknik
pembuatan layout pada PCB diperlukan teknik yang teliti agar tidak terjadinya
pengulangan pembuatan layout yang berulang – ulang.
- Uang yang akan di baca oleh sensor harus
dalam kondisi baik.
DAFTAR PUSTAKA
SoebhaktiHendawan.
2009. “Sistem Mikrokontroler”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar